Mengenal Cara Kerja Teknologi Sensor Otak Nirkabel Di Dunia Kesehatan

2 min read

teknologi sensor otak nirkabel

Seiring berkembangnya zaman tentu kehadiran teknologi dalam dunia kesehatan juga di sambut baik. Seperti munculnya teknologi baru yaitu teknologi sensor otak nirkabel yang telah di rancang selama tahun-tahun belakangan ini.

Kemajuan yang konsisten tersebut membawa banyak perubahan terutama dalam menyelamatkan nyawa manusia. Karena dunia kesehatan sangat erat kaitannya dalam proses penyelamatan, sehingga ada banyak teknologi baru yang mulai bermunculan.

Teknologi sensor otak menggunakan proses nirkabel ini sebenarnya ada karena kemunculan plastic yang semakin di butuhkan. Sehingga memungkinkan para ilmuan dan dokter untuk bekerjasama dalam menciptakan sebuah teknologi kesehatan yang semakin canggih.

Lalu seperti apa sih cara kerja dari teknologi sensor otak nirkabel dalam dunia kedokteran tersebut, berikut ulasannya untuk Anda.

Pengertian Sensor Otak Nirkabel

Sensor otak nirkabel merupakan sebuah alat kecil yang bisa memantau suhu dan tekanan yang terjadi di dalam tengkorak manusia. Sehingga bisa Anda bisa tahu bagaimana kondisi kepala sebelum dan setelah cedera pada otak.

Baca Juga : 6 Keunggulan dari Hybrid Cloud Bagi Perusahaan Wajib Diketahui

Sensor tersebut nantinya akan meluruh di dalam tubuh manusia sehingga tidak perlu di bedah untuk mengeluarkan alatnya. Teknologi ini telah di teliti oleh berbagai ilmuan yang menyebut jika ini merupakan implant elektronika biomedik baru.

READ  Cara Mudah Belajar Ilmu Pengetahuan Alam yang Menyenangkan

Cara Kerja Sensor Otak Nirkabel

Sistem teknologi sensor otak nirkabel ini memiliki potensi di berbagai praktik klinis yang mana perangkat terapi atau pemantau di tanam memakai fungsi canggih. Kemudian di serap secara aman oleh tubuh manusia setelah tugasnya selesai dilakukan.

Pemantauan tersebut tentu bisa di lakukan untuk memeriksa kondisi otak setelah cedera dan mengalami traumatis atau bedah otak seperti pembengkakan dan tekanan pada otak. Lalu bagaimana dengan kabel-kabel yang di pasang pada otak dan tubuh pasien tadi ?

Kabel-kabel tersebut tentunya dapat menghambat gerakan pasien sehingga mengganggu terapi jasmani pada proses pemulihannya. Maka dari itu akses kabel yang berkelanjutan di dalam kepala dan implant memiliki resiko alergi, infeksi dan pendarahan yang memperparah inflamasi.

READ  Tips Memilih Sepeda Motor Listrik

Sehingga kehadiran teknologi sensor otak nirkabel ini, pasien tidak akan kesulitan dengan kabel yang terpasang. Karena sudah menggunakan sensor yang di pantau oleh perangkat dan di tanam seluruh tubuh manusia tetapi fungsi nya tidak jauh dengan kabel yang sebelumnya.

Bentuk dan Bahan Sensor Otak Nirkabel

Bahan yang di buat untuk alat ini juga mudah di serap oleh tubuh sehingga tidak ada atau bisa mengurangi kabel tadi. Anda bisa mengurangi banyak resiko seperti pendarahan, pembengkakan dan lainnya tetapi hasil yang di peroleh juga jauh lebih baik terhadap pasien.

Bentuk sensor ini hanya sekecil biji beras dan di buat dari selaput silicon yang sangat tipis sehingga bisa meluruh secara alami dalam cairan tubuh. Silicon ini peka terhadap tingkat klinis dalam cairan yang menggenang di otak dan terhubung dengan pemancar nirkabel.

READ  4 Aplikasi Unik Android, Berani Coba?

Bentuk teknologi sensor otak nirkabel ini mirip perangko yang di tanam di dalam kulit kepala atas tengkorak. Penanaman alat ini terbukti bisa membaca suhu dan tekanan sensor yang bisa memantau secara teliti.

Alat ini sengaja di tanam untuk memancarkan sinyal nirkabel yang memberikan informasi kesehatan organ. Bentuk dan bahan yang di gunakan pada alat ini tentu sudah di uji klinis dan kelayakan sehingga bisa di gunakan dalam dunia kesehatan.

Meskipun penggunaan alat ini belum di uji coba kan secara langsung pada manusia di Indonesia. Tetapi di luar negeri alat ini sudah mulai uji coba. Setelah masa uji coba tersebut teknologi ini akan mulai di pasarkan dan di gunakan di seluruh dunia.

Itulah ulasan singkat seputar teknologi sensor otak nirkabel yang perlu Anda ketahui.

Baca Juga : Tips Diet Yang Sehat Dan Mudah Dilakukan Berbagai Usia